Penjepitan Saraf Punggung (HNP LUMBAL)
  • Senin, 19 Desember 2016 - 15:53:24 WIB

80% kasus HNP merupakan HNP Lumbal (Penjepitan Saraf Punggung). Nyeri di punggung dan/atau kaki merupakan gejala khasnya, namun setiap orang memiliki perbedaan karena lokasi penjepitannya juga berbeda. 

Tulang Belakang (Spine)

Tulang belakang (vertebrae) manusia terdiri dari 5 bagian yakni cervical, thorakal, lumbal, sacral, dan coccigeal. Pada tulang belakang terdapat otot dan tulang rawan (discus) yang terdiri dari cincin (annulus fibrosus) dan intinya (nucleus pulposus). Kesemuanya membantu tulang belakang dalam melakukan gerakan dan menjaga kestabilan tubuh.

Lumbar Spine

Lumbar Spine adalah tulang belakang bagian lumbal (punggung) terletak diantara tulang belakang bagian dada (thoracal) pada bagian atasnya dan tulang ekor pada bagian bawahnya. Lumbal terdiri atas lima ruas, dimana pada setiap antara ruas tulang tersebut terdapat satu ruas tulang rawan yang disebut Nucleus Pulposus. Pada tulang belakang terdapat perjalanan saraf yang mengatur ekstremitas bawah, fungsi buang air kecil, buang air besar serta fungsi seksual.

Hernia Nukleus Pulposus LUMBAL

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah suatu keadaan dimana terjadi penonjolan diskus intervertebralis ke arah posterior dan/atau lateral dalam kanalis vertebralis yang dapat menimbulkan penekanan/penyempitan radiks saraf-saraf dan penekanan medula spinalis dengan berakibat timbulnya gejala-gejala neurologis.

Hal ini berhubungan dengan bertambahnya usia dalam suatu proses penuaan, maka diskus mengalami proses degenerasi, kandungan air dan mineral yang mengalami penurunan menyebabkan annulus fibrosus pecah sehingga annulus pulposus keluar dan menekan radiks saraf dibelakangnya. 

Penyebab dan Faktor yang beresiko terkena HNP Lumbal

Terdapat beberapa faktor dapat yang menyebabkan HNP Lumbal. Sebuah penelitian menyebutkan 32% penyebab HNP lumbal akibat trauma seperti jatuh, terbentur atau melakukan suatu gerakan secara tiba-tiba dan cepat. Sedangkan 68% penyebab HNP lumbal akibat non trauma seperti infeksi pada tulang belakang, mengangkat beban dengan posisi yang salah, berat badan yang berlebihan/overweight, kurang berolahraga, dan posisi duduk yang salah.

Dahulu, penyakit HNP Lumbal lebih sering mengenai para pekerja yang banyak mengangkat beban berat seperti pekerja bangunan atau pekerja angkut barang. Namun saat ini HNP Lumbal juga sering terjadi pada karyawan kantor yang bekerja dengan posisi duduk yang salah dalam waktu yang lama. Karena dengan posisi duduk yang salah, maka beban tubuh yang seharusnya di topang oleh tulang ekor akan ditopang oleh tulang belakang. 

Gejala HNP Lumbal

Penekanan terhadap saraf punggung akan menimbulkan gejala khas nyeri punggung yang tidak kunjung sembuh (kronis) dan menjalar ke salah satu atau kedua paha/tungkai bawah. Gejala lainnya rasa kebas di telapak kaki dan menyebabkan gangguan berjalan. Beberapa penderita juga mengeluhkan rasa nyeri di punggung juga sering muncul jika harus berdiri dari posisi duduk dilantai/jongkok, sehingga menyebabkan mereka lebih memilih duduk menggunakan kursi untuk duduk.

Jika gangguan HNP dibiarkan maka secara progresif penekanan terhadap saraf akan semakin bertambah, sehingga keluhan yang dirasakan juga akan semakin bertambah berat seperti kelemahan salah satu/kedua tungkai hingga kelumpuhan. Saraf tulang belakang juga mempengaruhi fungsi saluran kemih, saluran pencernaan, dan mempersarafi organ reproduksi. Maka jika penekanan pada saraf tulang belakang semakin bertambah akan terjadi gangguan buang air kecil dan buang air besar. Dimulai dengan sulit buang air kecil maupun buang air besar, hingga akhirnya menjadi beser. Keluar begitu saja, tanpa dapat ditahan/tidak terkontrol. Pada organ reproduksi terutama pada laki-laki dapat terjadi gangguan fungsi seksual, disfungsi ereksi. 

Pemeriksaan untuk mendiagnosis HNP Lumbal

Untuk mengetahui apakah nyeri punggung yang dialami akibat penjepitan saraf tulang belakang harus dilakukan beberapa pemeriksaan. Pertama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu di ruang praktek. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan beberapa hal:

 

  • Tes Laseque positif : terdapat rasa sakit/tahanan pada sudut <70° jika tungkai kaki diangkat lurus ke atas.
  • Tes Kerniq positif : terdapat rasa sakit/tahan pada sudut <135° bila salah satu paha di fleksikan 90° dan tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut.

 

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik maka diperlakukan pemeriksaan penunjang untuk mengkonfirmasi penjepitan saraf. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, antara lain:

X-ray merupakan pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk melihat kondisi tulang belakang. Namun dengan pemeriksaan ini tidak dapat menilai kondisi otot, ligament, atau penonjolan tulang rawan (bulging disc) untuk melihat penjepitan saraf.

Magnetic resonance imaging (MRI) dengan menggunakan radiasi magnetic dapat memberikan gambaran sama halnya seperti x-ray dapat menilai kondisi tulang belakang. MRI juga dapat memberikan gambaran otot, ligament, tendon, dan pembuluh darah. Dengan pemeriksaan ini dapat dinilai apakah terdapat infeksi, tumor, herniasi discus yang menekan saraf tulang belakang pada HNP sehingga menimbulkan rasa nyeri. 

Penanganan HNP Lumbal

Dalam menangani kasus HNP Lumbal atau penjepitan saraf harus dilakukan dengan benar, tepat dan serius. Jika tidak mendapatkan penanganan yang benar maka akan berakibat kelumpuhan pada kedua tungkai dan dapat terjadi gangguan buang air besar, buang air kecil, dan disfungsi seksualitas.

1.Terapi konservatif yakni terapi untuk menghilangkan rasa nyeri. Terapi ini dapat dengan menggunakan obat-obatan, pain intervention theraphy dan fisioterapi. Terapi ini dapat dilakukan pada kasus awal dimana gejala masih ringan atau herniasi masih minimal.

Terapi operatif yakni tindakan operasi untuk mengambil diskus yang menekan saraf. Tindakan operasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebelum terjadi kematian saraf atau kelumpuhan anggota gerak. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan seperti laminectomy, laminoplasty, posterior lumbar discectomy fusion (PLIF), dan percutaneus endoscopy lumbar discectomy (PELD).

"Healthy Spine Happy Life" 

Written by: dr. Ayu Wulandari, 2016 

 

Other Articles